“Serabi Likuran” Pelestarian Budaya Lokal Desa, Media Silaturahmi Antar Warga.
Serabi adalah makanan yang berbahan dasar tepung beras yang di goreng tanpa minyak menggunakan wajan dari liat. Istilah likuran diambil dari bahasa jawa untuk menamai bilangan setelah angka 20. Jadi 21 diterjemahkan sebagai “selikur”, 22 diterjemahkan sebagai “Rolikur” dan seterusnya. Pada bulan ramadhan setiap tanggal likuran ganjil masyarakat penggarit percaya akan turunnya malam lailatul qoddar. Karena itulah masyarakat berlomba-lomba untuk berbuat baik kepada orang – orang disekitarnya dengan mengantarkan olahan makanan paling enak pada zamannya yaitu serabi. Sehingga kebiasaan ini dinamai serabi likuran.
Masih dalam rangkaian acara parade budaya desa, serabi likuran digelar tanggal 23 oktober 2021. Sejak pagi, Benowo Park sudah mulai ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik dari desa sekitar bahkan sampai luar kota. Dalam acara ini terdapat 50 pedadang yang menyajikan serabi dengan kreatifitas masing – masing. Yang menjadi unik adalah, transaksinya yang menggunakan uang Klitik (koin kayu senilai Rp. 2.000). selain menggunakan uang klithik, pengunjung juga bisa melakukan transaksi pembayaran secara digital dengan Apliaksi “Qris’, dan panitia memberikan diskon khusus bagi pengujung yang melakukan transaksi secara digital. Tidak lupa panitia menyediakan 2.000 serabi yang dibagi-bagikan kepada pengunjung. Pengunjung yang ingin mendapatkan serabi geratis cukup menunjukan kartu vaksin.
Leave a Reply